Statement of Cash Flow
Essay by people • December 12, 2011 • Research Paper • 1,259 Words (6 Pages) • 2,215 Views
Chapter 13 Statement of Cash Flows
Sebelum berubah nama menjadi Statements of Cashflows, laporan atas aliran kas biasa dikenal dengan sebutan Statement of Changes in Financial Position (SCFP). SCFP sendiri merupakan pioneer dari funds flow of statement.Tujuan dibuat funds flow statement adalah untuk mengetahui bagaimana saldo akun fund bertambah akibat income dan sumber lain dan berkurang akibat kerugian dan penggunaan lain. APB Opinion No. 19 menyatakan bahwa tujuan pelaporan SCF (1) pengungkapan penuh atas perubahan posisi keuangan (2) ringkasan aktivitas pendanaan dan investasi (3) melaporkan aliran dana dari aktivitas operasi. Informasi yang disajikan dalam SCFP merupakan ringkasan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dan neraca. Oleh sebab itu, SCFP biasa disebut dengan laporan keuangan derivatif. Persamaan SCFP yaitu transaksi kredit sama dengan transaksi debit. Transaksi kredit biasa disebut sumber dana, sedangkan transaksi debit biasa disebut penggunaan dana. Sumber dana dapat berasal dari kenaikan ekuitas dan penurunan aset, sedangkan penggunaan dana berasal dari penurunan ekuitas dan kenaikan aset.
Motivation for a Cash Flow Statements
Ketika FASB memutuskan untuk mengadopsi Statement of Cash flows (SCF), FASB sebenarnya secara tidak langsung menyatakan bahwa suatu dana harus didefinisikan oleh aset daripada oleh net working capital. Alasan mengapa FASB menganggap bahwa penggunaan dasar kas sebagai penilaian ialah karena (1) deferred charges dan credits termasuk dalam net working capital, tetapi keduanya tidak berkontribusi terhadap aliran kas (2) untuk mengubah current asset menjadi kas membutuhkan waktu yang tidak sebentar (siklus operasi yang panjang) (3) item seperti inventory dinilai berdasarkan cost basis sehingga tidak menunjukan pengukuran aliran arus kas potensial suatu inventory.
Menurut SFAC No. 1 tujuan umum dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk investor maupun calon investor serta kreditor dan pengguna lain untuk membuat keputusan rasional atas investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis, sedangkan tujuan khususnya ialah pertama, menyediakan informasi yang berisi net resources perusahaan dan perubahan sumber daya tersebut. Kedua, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan datang.
SCF menurut SFAC No. 5 menyediakan informasi yang menyangkut tentang bagaimana suatu aktivitas perusahaan dapat menghasilkan kas melalui aktivitas operasinya yang berguna untuk membayar utang, membayar dividen, atau melakukan investasi kembali untuk memelihara atau memperluas kapasitas operasi. Selain itu, SCF juga memuat aktivitas pendanaan meliputi utang dan ekuitas serta aktivitas investasi atau penggunaan kas.
Menurut FASB, SCF merupakan suatu laporan yang menyatakan bahwa data aliran kas bermanfaat sebagai pelengkap pengungkapan karena SCF (1) menyediakan feedback atas aliran kas aktual (2) membantu mengidentifikasi hubungan antara laba akuntansi dan aliran kas (3) menyediakan informasi tentang kualitas laba (4) meningkatkan kemampuan membandingkan informasi yang ada di laporan keuangan (5) membantu memprediksi likuiditas dan fleksibilitas (6) membantu memprediksi aliran kas di masa yang akan datang.
Requirements of The Cash Flow Statement
SCF mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas menjadi suatu kategori yang lebih bermakna yang direfleksikan dengan mengidentifikasi tiga aktivitas perusahaan yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Menurut APB Opinion No. 19, seluruh aktivitas nonkas investasi dan pendanaan harus dilaporakan sebagai data pendukung SCF dalam format daftar maupun naratif. Pendekatan ini merefleksikan pendekatan all-inclusive atau all-resources concept laporan aliran dana. Hal ini menunjukan bahwa SCF merepresentasikan seluruh transaksi debit dan kreditnya dalam SCF.
Menurut SFAS No. 95 aliran kas operasi dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung menyajikan aliran kas yang terkait dengan klasifikasi item-item dalam laporan keuangan seperti revenues dan cost of sales. Sementara itu, metode tidak langsung atau biasa disebut dengan metode rekonsiliasi penyajiannya dimulai dari laba akrual dan selanjutnya disesuaikan dengan item-item nonkas yang terkait. Informasi yang disajikan dalam SCF yang menggunakan metode langsung dinilai lebih dibandingkan dengan SCF yang menggunakan metode tidak langsung. FASB pun sepertinya lebih suka jika perhitungan SCF menggunakan metode langsung. Akan tetapi, dalam exposure draft dan standar akuntansi yang diterbitkan FASB menyadari bahwa perhitungan SCF yang menggunakan metode langsung ternyata membutuhkan kos yang tidak sedikit. Jika SCF menggunakan perhitungan dengan metode langsung,
...
...