Sun Microsystems - Valuing the Enterprise : Acquisition and Buyouts
Essay by Nikita Ramadhanti • May 21, 2016 • Case Study • 1,685 Words (7 Pages) • 1,481 Views
Essay Preview: Sun Microsystems - Valuing the Enterprise : Acquisition and Buyouts
CASE
Sun Microsystems
Valuing the Enterprise : Acquisition and Buyouts
Keuangan Perusahaan Lanjutan
[pic 1]
Disusun oleh :
Kinanti Dipta Hapsari (1306380185)
Nikita Wido R (1306395092)
Siti Yanna (1306378464)
Quratu Aini Lestari (1306380102)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2016
RINGKASAN KASUS
Pada tahun 2009, Oracle sedang menyiapkan akuisisi dengan Sun Microsystems. Madison, seorang tim penilai Oracle menilai potensi adanya merger dengan Sun Microsystems. Oracle memberikan penawaran sebesar $7,3 milyar, atau $9,5 per lembar saham, yang mana 40% lebih tinggi dari harga saham Sun saat ini, yaitu $6,69. Namun disisi lain, IBM yang menjadi kompetitor utama Oracle menawarkan $9,4 per lembar saham untuk mengakuisisi Sun.
Competitive Landscape
Dari segi kompetisi, perangkat keras komputer merupakan sebuah kebutuhan bagi individu dan pebisnis, hal ini membuat adanya permintaan yang konsisten. Dengan tingkat persaingan yang rendah, pasar telah menikmati pertumbuhan yang baik sebesar 4,8% selama beberapa tahun sebelumnya dan diperkirakan akan tumbuh sampai tahun 2013. Sedangkan untuk sektor perangkat lunak dan layanan, hanya penyedia utama yang dapat menikmati loyalitas pelanggan seperti Microsoft, IBM, HP, dan Oracle. Mereka memiliki pendapatan yang stabil. Sektor ini bertumbuh sebesar 12,2% setiap tahunnya antara 2004 dan 2008, dan diprediksi bertumbuh 10,4% sampai 2013. Namun pandangan telah berubah akibat financial crisis yang terjadi sejak tahun 2007. Resesi mengakibatkan penurunan penjualan di seluruh industri dan membuat perusahaan teknologi untuk mencari peluang untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Oracle
Oracle adalah sebuah perusahaan software bisnis yang merupakan salah satu penjual sistem manajemen database terbesar di dunia. Produk utamanya berisi database relasional, middleware software, aplikasi, dan layanan terkait. Oracle menargetkan high-end customers karena ia akan memberikan banyak penawaran kepada konsumennya. Oracle tidak hanya menjadi yang terbaik dalam hal kecepatan akses data, tapi ia juga menyediakan proteksi data. Sejak tahun 2005, Oracle telah mengeluarkan lebih dari $30 milyar untuk 50 bolt-on acquisition, namun hanya beberapa yang yang mampu memberikan inovasi terhadap produk Oracle.
Sun Microsystem
Sun Microsystems menyediakan produk dan layanan dukungan untuk membangun dan menjaga lingkungan komputasi jaringan perusahaan. Pada Januari 2008, Sun memutuskan untuk mengakuisisi MySQL AB senilaI $1 milyar. Dengan adanya MySQL, Sun berharap dapat menemukan outlet baru untuk lini produknya saat ini dan untuk mendistribusikan MySQL melalui channel yang ada. Namun akibat adanya financial crisis, pada November 200, Sun mengumumkan untuk mengurangi tenaga kerjanya sekitar 15%. Pendapatan tahun 2009 diprediksi menurun sebesar 17,% dan diprediksi terdapat penurunan nilai dari goodwill sebesar $1,5 milyar.
Oracle Eyes Sun
Oracle berharap dapat memanfaatkan kemalangan Sun dengan mendapatkan aset tertentu atau seluruh perusahaan pada harga yang rendah. Merger antara Oracle dan Sun akan memberikan posisi yang dominan untuk Oracle di sektor perangkat lunak dengan keahlian Sun di perangkat keras dan jaringan. Hal ini menyebabkan Java, MySQL, dan Solaris menjadi bagian dari portofolio Oracle. Kanibalisasi dari produk tersebut diprediksi akan minimal.
Madison dan timnya sudah mencari informasi yang diperlukan untuk menilai perusahaan Sun. Mereka memprediksi Sun akan kehilangan beberapa konsumen akibat adanya merger. Bagian pemasaran juga memprediksi bahwa konsumen akan ragu-ragu untuk membeli barang dari Oracle yang mereka anggap lebih mahal. Selain itu, perangkat lunak Sun yang berharga dan berkualitas diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Oracle dari software licensing. Tim memprediksi bahwa merger ini akan mengeluarkan biayar sekitar $1,1 milyar.
PEMBAHASAN
Dalam melakukan valuasi perihal merger maupun akuisi, terdapat berbagai metode yang dapat dipergunakan. Salah satu metode yang paling sering digunakan adalah metode discounted cash flow (DCF). Metode discounted cash flow ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang diantaranya adalah
- Keuntungan menggunakan metode DCF:
- Model DCF memungkinkan adanya perubahan cash flows di masa mendatang.
- Cash flows dan nilai estimasi dihitung berdasarkan forecasted fundamentals.
- Model DCF dapat disesuaikan dengan situasi yang berbeda-beda.
- Kelemahan menggunakan metode DCF:
- Untuk perusahaan yang sedang bertumbuh dengan cepat, FCF dan net income bisa tidak sesuai, misalnya lebih tinggi dari capital expenditure yang normal.
- Mengestimasi future cash flows sulit untuk dilakukan karena ketidakpastiannya.
- Mengestimasi discount rate sulit untuk dilakukan dan rate ini bisa berubah setiap waktu.
- Mengestimasi terminal value sangat bergantung pada asumsi dan model yang digunakan.
Untuk menghitung dengan metode discounted cash flow maka free cash flow perusahaan perlu diketahui beserta tingkat cost of capital untuk mendiskontokannya. Sehingga dalam makalah ini pembahasan selanjutnya akan fokus pada perhitungan cost of capital dan free cash flow Sun Microsystem.
Sun’s Cost of Capital[pic 2]
Market value of equity dari Sun diperoleh dengan mengalikan number of share outstanding dengan stock price pada Exhibit 9, yakni 739.000.000 x $6.69. Sehingga Market value of equity dari Sun adalah $4.941.000.000. atau 79.66% dari firm’s value.
Setelah itu cost of equity Sun dapat diperoleh diperoleh melalui CAPM dengan perhitungan:[pic 3]
[pic 4]
Untuk menghitung CAPM tersebut beta yang digunakan sebesar 1,73. Risk free rate sebesar 3.66% yang berasal dari 30-Year Treasury bond dan market risk diestimasikan sebesar 10%. Sehingga cost of equity dari CAPM yang diperoleh adalah sebesar 14.62%
...
...